Tanahleng

Coba pakai otak dirimu

Saya generasi Y. Apakah artinya saya tidak boleh mengkritik teknologi? Boleh sih! Di bawah ini adalah serangkaian hal yang menurut saya seharusnya ditangani otak, bukan ditangani handphone.

  • Menghitung 3188 x 15
  • Menghafal kata sandi abG77Y^42
  • Mencari jalan ke restoran di manah harus bertemu dengan teman
  • Bunuh kebosanan saat menunggu bis
  • Membangun jam tujuh setiap pagi

Semua tugas-tugas ini kita serahkan pada komputer atau handphone. Handphone sedemikian efisien dan mudah sehingga sudah menjadi otak kedua kita semuanya. Namun, apa yang akan terjadi pada otak asli kita kalau makin lama makin jarang dipakai? Saya berpendapat bahwa otak sangat mirip dengan otot, harus tetap dirawat supaya tetap sehat. Ini beberapa tindakan yang menurut saya seharusnya kita lakukan pakai jaringan saraf asli kita.

Menghitung 3188 x 15

Tentu saja, tidak ada orang yang mampu menghitung ini di luar kepala. Saya juga tidak bisa. Kita bukan komputer. Namun, kita bisa coba memudahkan perhitungannya, contohnya bisa memisahnya jadi bagian-bagian yang lebih mudah dihitung. Tentu saja, Anda mungkin akan salah menghitung. Tidak apa-apa, nanti Anda bisa memastikan bahwa hasilnya benar atau tidak pakai smart-apa-pun Anda. Yang paling penting adalah, jangan terbiasa mengandalkan teknologi setiap kali ada sesuatu yang perlu Anda hitung. Seharusnya coba menghitung di luar kepala dulu, pakai otak asli sebagai mesin hitung pertama, lalu pakai alat yang lain kalau diperlukan.

Menghafal kata sandi abG77Y^42

Orang yang suka kata sandi, benar-benar adakah? Sangat mungkin tidak. Oleh karena itu, kita cenderung pakai program yang bisa menghafal dan memasukkan kata sandi alih-alih kita, dan banyak insinyur masih meneliti metode otentikasi yang lebih baik: pengenalan wajah, pola kunci, dan lain-lain. Kalau DNA, bagaimana?

Kata sandi sangat kuno, tetapi masih berkeuntungan: kata sandi adalah satu-satunya cara yang tidak memaksa Anda untuk membagikan informasi pribadi kepada situs web apa-apa. Saya keberatan memberikan Facebook sidik jari saya, kalau Anda?

Jadi, kata sandinya, bagaimana bisa kita hafal? Hanya ada satu solusi, yaitu solusi yang sama: pakai otak diri Anda. Jangan pakai browser atau manajer kata sandi. Pakai kata sandi Anda saja, setiap hari. Walaupun tidak butuh keluar dari masing-masing situs web yang Anda pakai, tetapi Anda seharusnya memaksa diri untuk keluar, lalu mengetik kata sandi setiap kali mau masuk lagi. Kalau mengetik kata sandi beberapa kali dalam hari yang sama, akan Anda hafal tanpa usaha.

Mencari jalan

Tahukah Anda? Dulu, tidak ada Google Maps, Tencent Maps dan sebagainya. Gila, kan? Kalau begitu, bagaimana orang-orang bisa pergi ke tempat lain tanpa tersesat? Pasti banyak orangnya yang hilang karena itu. (<sarkastik>) Dan bagaimana kalau para wisatawan tidak persis disuruh oleh aplikasi-aplikasi untuk pergi ke sana-sini dan ambil foto barang-barang di sini-sana? (</sarkastik>)

Jika Anda ingin menjadi sebuah penjelajah segila saya, silahkan perhatikan trik-trik di bawah ini. Ini rahasia mencari jalan yang hanya diketahui para homo sapiens pra-handphone:

  • Menggambar peta di kertas sebelum keluar dari rumah. Kalau Anda seniman, boleh juga memperindah petanya dengan menggambar beberapa naga.

  • Membuka bibir diri Anda dan bertanya kepada orang asing bagaimana caranya meraih tempat yang mau dicapai. Biasanya, pasti ada orang yang bisa membantu, kecuali kalau Anda sedang berada di Kutub Selatan.

  • Sesederhananya: jelajahilah, berkelilinglah, lihat-lihat tanda jalan dan nama jalan, cari markah tanah atau tempat menarik, contohnya apotek besar di sudut jalan, atau pohon yang berlubang di depan kantor pos, apa pun yang mudah diingat dan dikenali.

  • Yang paling penting: ambil risiko tersesat. Kehidupan penuh dengan ketidaktahuan, kalau mau menikmatinya, jangan merencanakan semuanya.

Saat ini, teknologi selalu membantu kita berkomunikasi. Sistem prediksi kata menyuruh kita pilih di antara kata-kata yang diprediksi paling mungkin mau kita pakai. Jaringan sosial menyediakan beberapa jawaban yang siap dikirim, untuk menghemat waktu. Aplikasi pemrosesan teks menggarisbawahi ejaan yang salah atau langsung mengoreksi apa yang sedang Anda ketik. Aplikasi chat menyediakan ratusan emoticon dan stiker supaya Anda tidak harus berusaha mengekspresikan diri melalui bahasa.

Saya khawatir, jangan-jangan kita terlalu sedemikian sering mengandalkan teknologi untuk bercakap sehingga tidak mampu bercakap sendiri lagi. Dan kalau komputer menguasai tatabahasa, apa gunanya adanya tatabahasa?

Matikan pemeriksaan ejaan. Matikan saran kata. Coba lebih kreatif, coba mengandalkan imaginasi diri Anda.

“Terima kasih” / “Saya tidak yakin” / “Hebat!”

“Susah dong!”

Susah itu bagus. Saya berpendapat bahwa manusia pernah berkembang karena keperluaannya, untuk mengatasi kesusahan. Jika kehidupan mudah saja, apa yang akan terjadi? Ada yang berpikir bahwa teknologi akan memungkinkan manusia mengatasi masalah yang makin lama makin susah dan menarik. Meskipun saya sepakat, saya juga khawatir bahwa teknologi mungkin akan mencegah kita mengembangkan dan menjaga ketrampilan-ketrampilan dasar, khususnya orang semalas saya. Kalau Anda sepakat, ayo kita mempermudah mempersulit hidup kita!

Terjemahan dikoreksi oleh Irham, terima kasih!
14 Januari 2018